Rabu, 25 Februari 2015

Bersyukur Setiap Saat



BERSYUKUR SETIAP SAAT
Namaku            : Amban Handyawardini
No Peserta ku     : 13101098
          Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah berapa kali saya mengucapkan terima kasih dan bersyukur? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa kali saya berterima kasih dan bersyukur di dalam hati? Berapa kali saya yang saya ucapkan dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali, bisa lebih, karena tidak saya hitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapkan terima kasih sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja: dengan berterima kasioh dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, mka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.
          Dengan selalu mengingat kelimpaahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terima kasih dan bersyukur berpulu-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak mengajarkan untuk sukses dalam semalam, namaun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses akan datang dengan sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemampuan keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharaap nasib akan berubah dalam sekejab. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah cukup merupakan jembatan kita ke dalam hati orang itu.
“Terima kasih” tidak akan pernah ditolak oleh orang lain, malah biasannya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya. Ini saja sudah cukup merupakan magnit yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses ke luar. Jadi, jika ada keraguan dan ke-engganan untuk berterima kasih dab bersyukur dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niat Anda untuk menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri. Aammiiin ... 

Selasa, 27 Januari 2015

HOTEL BUMI SURABAYA



SEJARAH SINGKAT HOTEL BUMI SURABAYA
Pada tanggal 16 Desember 1979, hotel Hyatt Surabaya telah diresmikan oleh menteri perhubungan pada waktu itu Bpk Roesmin Noerjadin. Setelah melampaui masa Commercial Operation, diperoleh izin usaha Tetap No.104/PARPOSTEL/1990 Tanggal 12 Februari 1990 yang dikeluarkan oleh ketua badan koordinasi penanaman modal (BKPM) atas nama Menteri PARPOSTEL.
Sebagai Hotel yang terletak ditempat yang strategis didaerah hiburan dan bisnis yang ramai dikota pelabuhan terbesar kedua di Indonesia. Sejak tahun 1989 Hyatt Bumi Surabaya berubah menjadi Hyatt Regency Surabaya dengan logo yang sekarang ini yaitu garis kres yang menandakan pelayanan yang diberikan oleh staff  Hyatt dari matahari terbit hingga terbenam. Sebelum tahun 1989 logo Hyatt Bumi Surabaya berbentuk daun semanggi.
Sejak akhir Desember 1993 Hyatt Regency Surabaya yang merupakan hotel satu-satunya berbintang lima berlian yang dapat dicapai dengan mudah dari pusat perkantoran, pusat perbelanjaan maupun tempat-tempat hiburan malam. Perjalanan dari Airport ke Hotel dapat di tempuh hanya dalam waktu 20 menit.
Setelah menyelesaikan pembangunan perluasan Tower Hyatt Regency Surabaya yang baru dan renovasi dalam bulan Desember 1993.Hyatt Regency Surabaya mempunyai 231 kamar Regency Tower, 12 unit apartemen, 5 restoran,Ballroom dan 4 Function room yang telah diperluas, pusat  kebugaran jasmani yang serba komputer dan tempat parkir yang dapat menampung 400 unit kendaraan. Didalam komplek hotel ini terdapat pula gedung perkantoran berlantai 6 yang telah disewa oleh Bank of Tokyo Shang Hai, Garuda Indonesia, PT.POSSI, dan masih banyak perusahaan lainnya.
Mengingat letaknya yang strategis dipusat daerah bisnis dan sebagai hotel dengan predikat ”Bintang Lima Berlian” ,Hotel ini menguasai kurang lebih 40% pangsa pasar pengunjung yang datang ke Jawa Timur, dan merupakan hotel pilihan bagi para pemimpin politik dan para pengusaha yang berkunjung ke Surabaya.
v  PERKEMBANGAN AKHIR DARI PERLUASAN HOTEL
Pembangunan fisik perluasan hotel sesuai dengan jadwal yaitu bulan November 1993,secara prinsip telah dapat diselesaikan,baik bangunan Regency Tower, Apartement maupun Gedung Perkantoran.
Untuk mempertimbangkan keadaan pembangunan fisik tersebut Gubernur KDH Tk.I Jawa Timur Bapak Soelarso telah mengadakan kunjungan kerja di Proyek kita pada tanggal 20 November 1993. Bertepatan dengan ulang tahun Hyatt Regency Surabaya yang ke 14,peresmian oleh Bapak Joop Ave selaku Menteri Parpostel dan Bapak Susilo Soedarman selaku Menko Polkam.
Setelah diadakan evaluasi oleh Direktorat Jenderal Pariwisata, Departement Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, dinilai layak untuk diberikan penghargaan sebagai Hotel Bintang Lima Berlian dengan surat keputusan No: Kep 03/PPKH/DIRJEN/XII/1993 tertanggal 11 Desember 1993.
Pada tanggal 1 November 2008 Hyatt Regency Surabaya berubah nama menjadi Hotel Bumi Surabaya. Kemudian pada tahun 2013 Hotel Bumi Surabaya berubah menjadi BUMI SURABAYA CITY RESORT.